Tips! Memuaskan Batin dalam Berorganisasi
Pernahkah kita membayangkan andai saja manusia di
muka bumi ini hanya ada seseorang, nabi adam sendiri? Atau hidupmu yang dulu
dikelilingi oleh banyak orang, ramai sekali lalu berangsur surut, sepi tak
bersisa? Betapa membosankan sekali kondisi seperti itu, tidak ada teman, tak
ada kawan bertukar pikiran. Manusia tak mau itu terjadi dalam kurun waktu yang
lama dalam hidupnya, dipikirkanlah cara agar kondisi tersebut dapat di cegah
walau mungkin juga tak abadi. Hingga mereka menemukan solusi, bahwa berkumpul
satu sama lain dengan beragam satuan namanya; suku, bangsa, negara, komunitas,
atau keyakinan adalah cara yang efektif menepis kebosanan, mengisi hidup yang
lebih bergairah, dan konsep jitu dalam mencapai tujuan bersama.
Berkumpul dan saling menyampaikan apa yang sedang
dipikirkan adalah terapi tersendiri dalam me-refresh akal sehat kita. Manusia
benar-benar dibuat merdeka dengan kebebasan mereka dalam berfikir dan
menyampaikan pendapat. Organisasi adalah wadah yang sangat efektif dalam
menampung, mengelola dan mengkaryakan pikiran tersebut. Dalam organisasi kita
berhak menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah forum apapun itu, rapat harian
atau rapat acara peringatan, dan lain semisalnya. Sangat dinamis sekali bukan
hidup dalam sebuah organisasi, belum lagi dinamika dari bermacam pikiran dan
cara berfikir yang unik, ekstrem, atau bahkan ada yang nyeleneh, dari situ manusia
belajar menyelami pikiran dan memahami pemiliknya masing-masing. Hingga waktu
berlarut tidak sia-sia, dihasilkanlah konsep, gagasan, atau karya yang benar-benar
terealisasi dan bermanfaat untuk banyak orang.
Bagi penulis sendiri berkarya adalah usaha
memuaskan batin. Suatu hal yang tak ternilai dalam satuan apapun yang letaknya
ada pada hati. Apapun karya itu dari hal terkecil, bahkan saat kita bangun dari
tidur sekalipun ada hal yang bisa membuat batinmu puas. Merapikan tempat tidur
semisalnya. Atau bagi seorang muslim yang taat, saat ia berhasil bangkit dari
nyamannya berbaring, kemudian mengambil wudhu dan dengan sigap menuju ke masjid,
setelah itu betapa tenang hatinya. Bukankah ada batin yang dipuaskan?
Berorganisasi hakikatnya sama seperti itu. Manusia
berlomba untuk berkarya satu sama lain agar tak kalah hebatnya untuk memuaskan
batin. Substansi dari sebuah karya adalah seberapa puas batin ini terhadap
karya yang telah dihasilkan. Semakin tinggi standar kepuasan insan tentu
semakin hebat karya yang ia hasilkan. Maka jangan pernah bersikap aneh saat
karya kita banyak menuai kritik, tidak diterima atau bahkan ditolak
mentah-mentah. Sebab batinmu jauh lebih substansial untuk ditenangkan,
ditinggikan standar kepuasannya, dan diajak berfikir bijak, ketimbang
menggerutu pada kenyataan yang itu tidak akan pernah ada habisnya.
Berkarya sebaik mungkin, semaksimal mungkin,
kemudian lupakan dan jangan larut bersama komentar buruk atau harapan yang
belum terjangkau, sebab hal tersebut hanya akan meninggalkan kita semakin jauh
dari makna berkumpul, berorganisasi, dan saling membuat cerita bahagia dan
asyik antar individu didalam organisasi tersebut. Cerita-cerita indah, kakraban
satu sama lain dalam mengisi hidup ini jauh lebih berguna untuk kemajuan organisasi
dibanding yang lain. Jika rumit sekali jalan pikiran untuk menerima hal itu,
pahami saja bahwa organisatoris yang ulung tidak pernah berfokus pada imbalan
apalagi pujian-pujian klasik. InsyaAllah batinmu akan lebih puas dan tenang
dalam berorganisasi.
Berikan komentar terbaikmu :)