3 Tahun KSR PMI Unsri Berefleksi
Pernah dengar
lagu ini “Yang, yang patah tumbuh yang hilang berganti yang hancur lembur akan
terobati” seperti itu lirik reff nya, “yang sia-sia akan jadi makna yang terus
berulang suatu saat henti” terus berlanjut merdu sekali, “yang pernah jatuh
‘kan berdiri lagi yang patah tumbuh yang hilang berganti” Tutup Ananda Wardhana
Badudu sebagai gitaris sekaligus vocalist Dalam sebuah lagu karya Banda Neira
dengan judul Yang Patah Tumbuh Yang, Hilang Berganti.
Pada karya lain
seorang pujangga pernah menuliskan bahwa yang tumbuh masih bisa tetap patah dan
yang berganti masih bisa tetap hilang. Hampir tiada beda dengan lagu Banda
Neira sebelumnya, bahwa kalimat-kalimat ketidakabadian sedang dipromosikan pada
kita semua. Boleh jadi hari ini kita bersedih, bisa saja esok sudah riang
gembira. Suatu pagi kita bangun dengan kepuasan hati, tak menutup kemungkinan
kala senja menyapa wajah telah bermuram durja. Bahkan sekalipun kita yakin
kalau kelak patah akan ada tumbuh yang baru, tetap saja yang baru nantinya akan
bisa patah. Orang-orang bijak mengatakan tidak ada yang abadi kecuali
ketidakabadian itu sendiri.
Suatu waktu
ditahun 2013-an, tersiar kabar akan ada organisasi kemanusiaan di kampus kami,
seorang yang saya kenal sejak SMA, berniat mendirikannya. Singkat cerita,
dimakan waktu dan kehilangan masa, rencana baik tersebut terbenam dalam
angan-angan. Padahal di tempat lain sudah bersiap jiwa dan raga untuk berlelah
jika benar adanya. Sejujurnya sejak masuk kampus, diri ini sudah mendambakan
organisasi kemanusiaan sebagai tempat berkarya pasca sekolah yang dipenuhi
dengan kegiatan ekskul palang merah remaja. Apa boleh buat, keinginan tersebut
baru bisa terwujud di akhir-akhir masa perkuliahan. Tahun 2016 kampus kuning
ini resmi memiliki Korps Sukarela PMI, yang saya sebut Korps Cinta. Walau bukan
penggagas awal, hanya sebagai pelaku awal saya tetap suka dengan Korps ini
bahkan sampai lulus sekalipun. Uniknya info yang kami dapat saat itu, ternyata
KSR PMI dikampus ini sudah ada sebelumnya, sekitar tahun 1998 s/d 2000an, tapi
apa mau dikata jika dokumen satu pun tidak ada yang bisa ditunjukkan, dengan
segala hormat kami tetap pada kesimpulan 2016 Korps ini pertamakali berdiri.
Daya
tarik balita memang apa adanya
Tahun
pertamanya habis dengan olok-olok orang dewasa
Lalu
dicubit-cubit dengan gemas sekali
Sampai
saat ia sudah bisa terlungkup dan merangkak
Sanak
family sangat gembira dan memuji
3 Tahun silam
saat mengawali, berkarya, dan mengakhiri periode awal kekhawatiran kami ada
pada tingkah, kebiasaan, dan laku selama itu. Tanda tanya besar bersemayam
dalam benak, apakah yang kami lakukan adalah yang terbaik dan dapat menjadi
panutan untuk generasi selanjutnya. Sampai hari ini kekhawatiran itu
benar-benar nyata. Tidak sedikit hal-hal yang telah dilakukan pendahulu menjadi
patokan atau landasan orang-orang sekarang, “Kakak itu dulu cak ini”. Sekali
lagi kami ingatkan, jika itu buruk menurut nilai dan norma saat ini mohon
ditinggalkan dan gantilah dengan yang lebih baik.
Korps dalam KBBI
memiliki arti Himpunan orang yang menjadi satu kesatuan. Biasanya
himpunan-himpunan yang memakai kata Korps untuk penamaan organisasi adalah
Himpuan yang besar, luas, dan kuat. Sepertihalnya Korps Pegawai, Korps Polisi,
Korps aliran musik tertentu dan lain sebagainya. Korps seperti gambar lingkaran
yang kokoh, terus bersambung, tiada celah, mengikat dan saling melindungi.
Wajar bila organisasi kemanusiaan sperti PMI memakai kata awal Korps untuk
perhimpunan relawannya sebab makna tersebut menjadi pengerat insan didalamnya
agar terus kuat dan saling menguatkan dalam aktivitas filantropi apapun itu.
Apalagi jika
disandingkan dengan cinta. Kata Korps semakin berdaya dan berenergi. Setiap
aktivitas kemanusiaan yang dilakukan dibingkai dengan cinta yang tulus, rasa
ikhlas didalam hati, tanpa mengharap balasan apapun kecuali dariNya. Oleh sebab
itu Korps PMI kampus ini sudah sebaiknya bergelar Korps Cinta agar setiap insan
didalamnya senantiasa kembali pada kecintaan satu sama lain sebagai manusia
saat selisih paham, tak sama pandang, atau habis darah adu gagasan. Sedari awal
memang seperti itu yang saya dan rekan-rekan coba tanamkan supaya kelak tumbuh
buah sesuai harapan dan dipetik dari generasi ke generasi sebagai bahan
pelajaran.
Sebagaimana
lingkaran yang terus bersambung, dari satu titik ke titik berikutnya dengan
keselarasan satu sama lain, seperti itulah kita dari tahun ke tahun. Dari kami
yang mengawali kepada kalian yang melanjutkan. Bermula BPH awal sampai kini
sudah 4 generasi lahir; cantik dan tampan. Setiap kita punya peran masing-masing
pada episode tersebut. Walau berbeda fungsi dan cerita tetap saja kita satu
sinetron yang berkaitan terus menerus. KSR PMI Universitas Sriwijaya adalah
kisah panjang perjalanan menuju cita-cita mulia; pengabdian, kemanusiaan,
sukarela, kepedulian sesama dalam mewujudkan dunia yang damai.
Lewat
tulisan ini sekalian kami ingatkan kembali tentang visi, “KSR PMI Unsri sebagai
Role Model Korps Suka Rela perguruan tinggi se-Indonesia di tahun 2021” dan
misi awal, “Melakukan rekrutmen relawan secara professional, meningkatkan rasa
kekeluargaan antar relawan, menyiapkan relawan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, tangguh dan responsive, meningkatkan keterampilan relawan dalam
kepalang merahan untuk menunjang aktivitas manusia, menjalin kerjasama yang
baik terhadap instansi yang
berada didalam dan diluar civitas akademika Universitas Sriwijaya, dan mengkampanyekan
prinsip-prinsip dasar kepalang merahan dan bulan sabit merah internasional
kepada khalayak kampus secara khusus dan dunia pada umumnya serta mengamalKan 7 prinsip dasar PMI oleh
seluruh relawan KSR PMI Unsri”
Semakin berkah
di usia yang ke 3 tahun KSR PMI Universitas Sriwijaya. Sebagai balita
setidaknya engkau sudah bisa berjalan mandiri, bereksplorasi pada semua indera
yang kau punya, dapat lebih fokus pada tugas, serta berpikir lebih kreatif dan
metodis.
16 Februari
2019,
Menjelang debat
ke-2 Pilpres
Putra Astaman
Alumni.
Berikan komentar terbaikmu :)