Monday, 21 May 2018

Sumber: google

"Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang keputusan berhenti di tempat ini? Apakah ini tempat berhenti yang diturunkan Allah kepada engkau? Jika begitu keadaannya, maka tidak ada pilihan bagi kami maju atau mundur dari tempat ini. Ataukah ini sekedar pendapat, siasat dan taktik perang?"

Rasulullah menjawab, "Ini adalah pendapatku, siasat, dan taktik perang."

Dalam situasi perang tentu segala hal harus diperhitungkan. Mulai dari persiapan amunisi, pasukan yang mumpuni, sampai dengan taktik serta segala kemungkinan yang bisa saja terjadi harus siap dihadapi. Terkadang tak selalu siasat jitu bersumber dari sang jenderal. Bisa jadi para perwira menengah atau bahkan pion-pion yang tergabung dalam pasukan lah yang memiliki strategi paling tepat untuk kondisi tertentu.

"Wahai Rasulullah," Lanjut Al-Hubab bin Al-Mundzir memberikan pendapat layaknya seorang penasihat militer, "menurutku tidak tepat jika kita berhenti di sini. Pindahkanlah orang-orang ketempat yang lebih dekat lagi dengan mata air daripada mereka (orang-orang musyrik Makkah). Kita berhenti ditempat itu dan kita timbun kolam-kolam di belakang mereka, lalu kita buat kolam yang kita isi air hingga penuh. Setelah itu kita berperang menghadapi mereka. Kita bisa minum mereka tidak bisa.

Beliau bersabda, "Engkau telah menyampaikan pendapat yang jitu."

Menengok teladan Rasulullah, manusia suci yang terjaga dari segala dosa. Rupanya dalam banyak hal kita tetap harus membuka ruang pendapat setinggi apapun posisi kita. Menerima segala masukan dan kritik. Menawarkan kepada tim, solusi apa yang paling tepat. Bisa jadi usulan kita itu benar tetapi ternyata tidaklah tepat untuk waktu dan kondisi kekinian.

Tidak terkecuali tulisan yang sedang teman-teman baca saat ini. Mungkin saja tulisan ini benar namun gaya dan alurnya kurang tepat atau kemudian bahasanya kurang greget dan lain sebagainya. Maka sang penulis tidak pernah menutup diri dari kritik dan saran pada kolom komentar; tentulah sangat berarti.

Nah, Ramadhan kali ini pun demikian. Jikalau ada taktik, siasat, atau strategi tempur di bulan Ramadhan yang teman-teman miliki, tak masalah kiranya untuk kita saling berbagi. Lewat ngobrol, tulisan, video, gambar, atau media lainnya. Siapa tahu kita bisa saling memotivasi dan beramal jariyah satu sama lain. Yuk berjuang.

Berikan komentar terbaikmu :)

Peradaban Muda . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates