Ramadhan Kedelapan: Ada-ada Saja
![]() |
| https://www.amc.com/ |
Rasulullah dalam menjaga strategi tidak pernah main-main atau berserah saja pada takdir. Beliau berusaha semaksimal mungkin, mastato'tum deh pokoknya. Sampai sampai beliau pernah mengirim sedikitnya 80 orang ke suatu perkampungan diluar mekkah hanya untuk mengelabui orang-orang Quraisy agar beranggapan bahwa beliau menuju tempat tersebut. Padahal tidak sama sekali, beliau bersama 10.000 sahabat meninggalkan Madinah kemudian beranjak pergi ke Makkah dalam misi pembebasan kota suci Makkah yang kita kenal dengan istilah Fattuh Makkah.
Nah apa mau dikata, beragam ikhtiar sudah dilakukan rupanya ada saja orang yang tak bisa menjaga rahasia. Hathib bin Abi Balta'ah menulis surat yang hendak dikirim kepada Quraisy. Isinya? Apalagi kalau bukan kabar keberangkatan Rasulullah ke sana. Ia menggunakan jasa seorang wanita untuk menghantarkan surat tersebut.
Manusia punya rencana, Allah pun demikian. Bahkan lebih baik. Rasulullah sudah mengetahui akan hal itu dan mengutus Ali serta Al-Miqdad untuk mengejar wanita tersebut.
Tak pikir dua kali mereka segera memacu kudanya dan yah, sasaran didepan mata sudah siap dihentikan, "Engkau sedang membawa sepucuk surat" geram Ali sembari memberhentikan.
"Aku tidak membawa sepucuk surat pun" Jawab wanita itu.
Ali dan Miqdad kemudian memeriksa hewan tunggangannya, namun tak menemukan secarik kertas itu. Berserulah Ali, "Aku bersumpah demi Allah, Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam tak bohong, begitu pula kami. Demi Allah engkau mengeluarkan surat itu" Ali menekankan, "Ataukah kami benar-benar akan menelanjangimu"
Yah dengan kesungguhan yang berapi-api membuat wanita itu tak bisa berkata apa-apa selain, "Kalau begitu berpalinglah dariku" sebentar setelah Ali dan Miqdad berpaling, Wanita tersebut melepaskan gulungan rambut yang didalamnya terdapat surat seperti kata Rasul.
Orang-orang yang sulit sekali menjaga rahasia itu ada disekitar kita. Jangan asal bicara jangan asal cerita. Salah sedikit Cerita-cerita itu malah menjadi bumerang yang tak disangka-sangka sebelumnya. Makanya terkadang saya lebih suka mereka yang introvert karena lebih bisa "nahan omongan" tapi enggak melulu saya juga suka sama yang ektrovert loh, banyak nambah pengetahuan dengan coletahannya yang tak bertembok itu.
Terus kalau sudah demikian, bagaimana sikap kita kepada orang yang tak bisa menjaga rahasia tersebut? Teman-teman akan tahu pada tulisan saya selanjutnya. Besok. Kalau tidak sabaran silahkan buka saja buku shirah nabawiyah bab perang dan penaklukan Makkah, semua jelas bahkan lebih detail dari cerita ditulis ini. Saya mah cuma mengutip doang. Yuk berjuang

Berikan komentar terbaikmu :)