Ramadhan dalam Perjalanan
Kulangkahkan kaki keluar rumah disertai dengan doa dan izin dari orang tua, untuk meninggalkan Keluarga tercinta demi untuk meraih kesuksesan.
Diselimuti dengan sinar matahari diawal perjalanan, ditemani dingin turunannya hujan ditengah perjalanan dan disuguhi petangnya malam di akhir perjalanan.
Itu semua bukanlah beban Justru bebannya adalah yang sekarang berada dipundakku untuk membahagiakan kedua orang tua dirumah karna harapan dan doa doa mereka yang mengiringi perjalananku.
Semua akan aku jalani untuk meraih kesuksesan. Karna sukses butuh perjuangan. Jalani Setiap langkahnya dan nikmati semua prosesnya.
Ketika kita berani meninggalkan maka kita akan menemukan. Kutinggalkan keluargaku maka aku menemukan seseorang yang baru. Seseorang yang siap kutemui dalam perjalanan ku.
Segudang pekerjaan dan target sudah Menungguku maka tidak ada waktu untuk berleha-leha dan bersantai ria.
Tilawah yang Menunggu untuk Kholas tepat pada waktunya.
Sholat yang Menunggu untuk segera ditunaikan dan ibadah rutinitas yang harus segera dilakukan demi untuk mencari pahala di bulan yang suci ini.
Lalu bagaimana caranya untuk bisa melakukannya lagi itu semua? Caranya adalah benar benar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Jangan pernah lewatkan hari untuk bertilawah, murotoal pun bisa menjadi alternafir, apalagi dibulan ramadhan ini Allah Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan shahih). Sayang banget kalo harus melawatkan pahala yang berlipat ganda.
Allah juga telah Menurunkan syariat dan mempermudah urusan hambanya bagi kita yang sedang bersafar ini salah satunya "Shalat Jamak dan Qasar merupakan suatu keringanan (rukhsah) yang diberikan Allah swt. kepada setiap umat Islam yang sedang kesulitan dalam menjalankan ibadah shalat, seperti seseorang musafir (dalam perjalanan), terancam jiwanya, hartanya, atau kehormatannya.
Itu menjadi bukti bahwa tidak alasan untuk meninggalkankan Sholat selama kita masih bisa bernafas. Selain Sholat dan tilawah, baca buku dan mendengar audio dan vidio dakwah juga bisa menjadi solusi untuk menemani perjalanan.
Selain bisa mengisi waktu luang untuk hal yang bermanfaat, kebahagiaan terbesar saat aku dalam perjalanan adalah ketika tidak meninggalkan Sholat isya dan Sholat tarawih berjamaah. Sungguh disitu ada kebahagiaan kenyamanan dan ketentraman tersendiri dalam hati.
Ketika kita mengutamakan Allah diatas segalanya Insha Allah hidup menjadi lebih sempurna. Jangan pernah lupa bersyukur disetiap keadaan.
Ramadhan dalam Perjalanan
Ditulis oleh: Dyah Suci Wulandari

Berikan komentar terbaikmu :)