Sunday, 27 May 2018


Sumber: http://www.alulbeyt.com.
Waktu adalah kesempatan untuk menjadi benang yang akan kau pintal untuk merajut langkah dimasa berikutnya. Perjalanan beragam rupa, namun imanmu adalah petualangan yang sebenanrya. Akankah meningkat atau kau biarkan tergeletak termakan kelalaian dunia.



Waktu sepuluh hari Ramadhan telah berlalu.

Sudahkah kita menjaganya dengan ketaatan kepada Allah ‘Azza Wa Jalla ?

Sudahkah kita mengambil faedah dari bulan yang mulia ?

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga ada pintu yang bernama Ar-Rayyan, masuk darinya pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa, dan tidak masuk dari pintu itu seorang pun selain mereka.” (HR. Bukhari).



Mari kita mengintrospeksi diri pada hari Ramadhan yang telah berlalu, bagaimana kita menghabiskannya, apa saja yang telah diperbuat dan apa saja yang terlewat ?

Bulan Ramadhan segera beranjak. Sudah sepantasnya seorang hamba senantiasa bersemangat dalam memanfaatkan hari-hari di bulan Ramadhan, karena kesempatan meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas.

Pada bulan Ramadhan ada keutamaan-keutamaan yang besar dan pahala yang besar, dimana semua amalan ini akan dilipatgandakan pahalanya bagi seorang hamba di bulan ini.

  • Pahala puasa
  • Pahala membaca Al-Qur’an
  • Pahala qiyamul lail
  • Pahala shadaqah
  • Pahala mengajarkan ilmu
  • Pahala amar ma’ruf nahi mungkar

“Dan barangsiapa yang meremehkan sepuluh hari yang telah lalu, dalam keadaan malas-malasan (di dalam ketatan dan ibadahnya), maka hendaknya ia mesti bertaubat dan segera mengejar ketertinggalannya di sisa bulan ini sebelum luput seluruh bulan ini darinya sedangkan ia tidak meraih apapun”. (Majalsu Syahri Ramadhan al-Mubarak hal.46).

Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Orang yang terhalangi dari kebahagiaan yang sebenarnya adalah seseorang yang mengetahui jalan menuju Allah, namun dia justru berpaling dari jalan tersebut.” (Thariqul Hijratain, 329).



Semoga senantiasa istiqomah pada hari-hari dan malam harinya Ramadhan serta selalu berlomba-lomba pada seluruh amalan kebaikan.

Intropeksi Catatan Diri
ditulis oleh: Utami Wulandari

Berikan komentar terbaikmu :)

Peradaban Muda . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates