Ramadhan Ketiga: Lawan Mengguncang
![]() |
| Sumber: www.denofgeek.com/ |
Ada istilah 'second opinion' yang saya dapat dari temen nan jauh disana. 'Second opinian' ini sebuah pendapat yang berasal dari sumber yang tak biasa. Bukan dari sudut pandang pribadi melainkan konsep berfikir orang lain yang kaududukkan pada masalah mu sendiri. Seperti apa reaksinya, bagaimana pula jika dia berada pada posisi saya, apa yang ia lakukan, apa pendapatnya?
Mendengarkan pendapat orang lain adalah cara yang cukup efektif dalam membantu kita untuk membuat keputusan, kesimpulan, atau tindakan yang diambil selanjutnya. Walau terkadang tak semua pendapat membangun, bahkan ada saja yang tak sesuai selera, menyinggung hati, dan pernah mungkin melemahkan perjuangan. Its ok. Untuk seorang pejuang, itu malah mengguncang bukan?
Khadijah masih membersamai Muhammad bin Abdullah untuk selanjutnya menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza (anak paman Khadijah) seorang Nasrani tua dan buta. Khadijah binti khuwailid berkata kepada Waroqoh, "Wahai sepupuku, dengarkanlah kisah dari saudaramu (Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam)".
Maka Waraqah pun bertanya kepada Rasulullah, "Apa yang telah engkau lihat saudaraku?" Lalu Nabi menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Akhirnya Waraqah berkata, "Ini adalah namus (Malaikat Jibril) yang pernah diturunkan Allah kepada Musa, andaikan saja aku masih muda, andai saja aku masih hidup tatkala kaum mu mengusirmu".
"Benarkah mereka akan mengusirku?" Rasul bertanya.
"Benar, tidak seorangpun yang pernah membawa seperti yang engkau bawa melainkan akan dimusuhi, andai aku masih hidup pada masamu nanti tentu aku akan membantumu secara sungguh-sungguh". Tapi Waraqah meninggal dunia pada saat turun Wahyu. Kisah ini menjadi penutup dari 2 kisah sebelumnya yang merupakan hadits riwayat al-Bukhori, 1/2-3 dalam kitabnya yang saya kutip dari www.abanaonline.com
Pejuang Ramadhan; semoga kritik, hinaan, atau bahkan peristiwa tersirat yang pernah menyinggung perasaan sensitif kita menjadi batu loncatan, titik balik, dan penyulut kobaran semangat yang sempat mengutuk kegelapan; sehingga kita dapat bangkit lagi, mengeringkan baju yang terlanjur basah katanya. Yuk berjuang.

2 komentar
Wahh.. "mengeringkan baju yang terlanjur basah", frasa kiasannya indah sekali :)
REPLYIya karena banyak yg pd sm kiasan "sudah terlanjur basah" . seakan-akan gakbisa kering lagi. padahalkan tinggal dijemur wkwkwk
REPLYBerikan komentar terbaikmu :)