Mudik: Pengen gak pengen
![]() |
| Foto: Googling |
Mereka merindukan mekkah diawal hijrah. Padahal di mekkah sana seorang tirani sangat suka menyiksanya (Bilal bin Rabah). Sampai-sampai, apabila sang tiran, Umayyah bin Khalaf, merasa lelah dan bosan menyiksa, maka ia mengikat leher Bilal dengan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orang tak berbudi dan anak-anak agar menariknya di jalanan dan menyeretnya di sepanjang Abthah2 Mekah.
Berbalik dengan keadaannya dimadinah yang aman dan sejahtera jauh dari gangguan orang-orang quraisy. Meski demikian beliau merindukan mekkah.
Sejatinya, mudik kita ada sebab keimanan. Rindu kita dikarenakan ukhuwah yang menggelora sesama muslim sekitar, bak air tangki yang tumpah ruah ke jalan tak tahan tekanan dari volume yang terus bertambah.
Seperti bilal merindukan mekkah, tiada yg meragukan sebab disanalah ia merasakan manisnya keimanan. Ujian yang menimpanya semakin mendekatkannya pada Sang Khalik. Saat diminta untuk mengucapkan ketundukan pada lattah dan uzzah Bilal tegar, "Lidahku tidak bisa mengatakannya" jawaban ini semakin menambah siksanya, meski demikian beliau merindukan mekkah.
Aduhai rasanya jauh bila menyandingkan kerinduan ini dengan kerinduan Bilal bin Rabah terhadap mekkah, tapi semoga yang dituju tetap sama keridhoanNya.
Bukankah di Indralaya ini ada siksa dan ujian iman untuk anak perantauan, juga tersedia saudara2 muslim yang saling mencintai karena Allah? . Bahkan disini hijrah itu nyata...
Indralaya, will be back!
#KhususTahunIni
#KhususTahunIni
