Sunday, 22 May 2016

Foto: Googling
Perasaannya perlahan berkarat 
Hati yang berangsur tua dimakan tempat dan waktu, saat ini makin lemah tak bertaji.
Tatkala banyak hati tua dihibur oleh prestasi dan cerahnya masa depan, tidak sedikit jua hati tua yang terbujur lelah di sudut pengharapan. Minim hiburan, minim kebahagiaan. Hati tua yang malang.
Kadang nyeri, kadang sakit menusuk tak tertahan. Ada sesuatu yang mengetuk hati tua dengan keras, lebih keras dari biasanya.
Memang bukan fisik, karena lebih dalam lagi yakni jiwa, ruh-nya menjerit.
Sebab hati tua tak kuat seperti dulu, seperti hati muda.
Warnanya cerah, merah terang. Ikatan molekulnya rapat dan kuat. Teksturnya enak dipandang, original and beauty.
Tidak seperti hati tua yang telah lama lelah. Bertarung pada kesedihan dan kritikan, bahkan pada taraf cacian sudah dirasa. hmmm, pedih. Sampai kini warnanya gelap, merah menghitam. Bentuknya sudah tak elok dan bau khas mulai mengudara ke sana sini.
Saran: Jangan coel hati tua dengan tangan, benda tajam atau sebagainya, dekap hati tua dengan kasih dan sayang, dengan ukhuwah.
Selamat memahami hati tua 

Peradaban Muda . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates