Punya pacar: kasih 'Two tumbs up', Jomblo: 'Abnormal Judge' (1)
Assalamu’alaykum,
Selamat malam smile emotikon
Tulisan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan. Sadar kalau aktivis pacaran enggak bakal baca sampe abis setelah baca judul (terutama cowok). Sadar kalau yang lagi punya pacar tersinggung dan “enggak.. enggak kuat” , dan sadar kalau yang nulis dan tulisan ini jauh dari kata sempurna.
Entah dimanapun berada, sama anak kecil atau orang tua, lagi sendiri atau rame-rame, malam minggu akan selalu dibicarakan sebagai malamnya ‘kasih-kasih sayang’. Tapi untuk saat ini kita tak akan bicara asal-usul kebiasaan tersebut. Saya mau liat mereka yang lagi dua-dua’an tiap malam minggu . . . “Iya ituuhh, mereka” wink emotikon
Pacaran masih jadi pilihan favorit sebagai solusi dari cinta sepasang sejoli. Awalnya saling cari tahu perasaan, hingga sudah yakin kalau si do’I juga punya rasa yang sama, dan Yak! Tembak. Cussh>>> Lambat laun, pacaran mulai terlihat manfaatnya, “Kita jadi saling kenal ya?” kata si cewek. “He’eh” cowoknya senang bukan main (cowok modus). Di awal pacaran terlihat begitu menggiurkan. Mungkin seperti donat, bolu atau batang coklat. Begitu manis, begitu so sweet. Ada pula kata romantis yang menyelimuti kemesraan diantara keduanya. “Mereka berdua romantis ya, saling jaga gituh”. Temen disamping juga bilang, “Iya ya, jadi pengeeennnn” X_X
Ada pula yang tidak pacaran alias sendiri, akan di beri gelar jomblo. Sebuah gelar yang berkebalikan dari makna yang sebenarnya di banyak mata muda/mudi. Serius, coba buka aja google.com terus search kata jomblo via gambar. Akan banyak gambar yang mengejek-ngejek si jomblo ini. Salah satunya ini, “Gue udah 4x nikah, loe masih jomblo aja? Apa harus gue pinjaman wajahku buat kamu?” Nah, apa ndak tambah mikir tu yang jomblo buat cari pacar?
Serius bloger, saya melihat begitu indahnya pacaran itu. Di dunia maya kita bisa umbar-umbar foto ‘romantis’ ame pasangan, di kehidupan nyata, kagak nape-nape pan pegangan tangan. Masyarakat udah nganggap biasa bin budaya.
Padahal pacaran cuma ngabisin waktu muda kita yang sangat besar potensinya buat berkarya, ngabisin uang orangtua kita, dan ngabisin kepercayaan suami/istri kita yang sengaja Allah Subhana wa Ta’ala siapkan, jika kita sabar sembari berikhtiar.
Selamat malam smile emotikon
Tulisan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan. Sadar kalau aktivis pacaran enggak bakal baca sampe abis setelah baca judul (terutama cowok). Sadar kalau yang lagi punya pacar tersinggung dan “enggak.. enggak kuat” , dan sadar kalau yang nulis dan tulisan ini jauh dari kata sempurna.
Entah dimanapun berada, sama anak kecil atau orang tua, lagi sendiri atau rame-rame, malam minggu akan selalu dibicarakan sebagai malamnya ‘kasih-kasih sayang’. Tapi untuk saat ini kita tak akan bicara asal-usul kebiasaan tersebut. Saya mau liat mereka yang lagi dua-dua’an tiap malam minggu . . . “Iya ituuhh, mereka” wink emotikon
Pacaran masih jadi pilihan favorit sebagai solusi dari cinta sepasang sejoli. Awalnya saling cari tahu perasaan, hingga sudah yakin kalau si do’I juga punya rasa yang sama, dan Yak! Tembak. Cussh>>> Lambat laun, pacaran mulai terlihat manfaatnya, “Kita jadi saling kenal ya?” kata si cewek. “He’eh” cowoknya senang bukan main (cowok modus). Di awal pacaran terlihat begitu menggiurkan. Mungkin seperti donat, bolu atau batang coklat. Begitu manis, begitu so sweet. Ada pula kata romantis yang menyelimuti kemesraan diantara keduanya. “Mereka berdua romantis ya, saling jaga gituh”. Temen disamping juga bilang, “Iya ya, jadi pengeeennnn” X_X
Ada pula yang tidak pacaran alias sendiri, akan di beri gelar jomblo. Sebuah gelar yang berkebalikan dari makna yang sebenarnya di banyak mata muda/mudi. Serius, coba buka aja google.com terus search kata jomblo via gambar. Akan banyak gambar yang mengejek-ngejek si jomblo ini. Salah satunya ini, “Gue udah 4x nikah, loe masih jomblo aja? Apa harus gue pinjaman wajahku buat kamu?” Nah, apa ndak tambah mikir tu yang jomblo buat cari pacar?
Serius bloger, saya melihat begitu indahnya pacaran itu. Di dunia maya kita bisa umbar-umbar foto ‘romantis’ ame pasangan, di kehidupan nyata, kagak nape-nape pan pegangan tangan. Masyarakat udah nganggap biasa bin budaya.
Padahal pacaran cuma ngabisin waktu muda kita yang sangat besar potensinya buat berkarya, ngabisin uang orangtua kita, dan ngabisin kepercayaan suami/istri kita yang sengaja Allah Subhana wa Ta’ala siapkan, jika kita sabar sembari berikhtiar.
Berikan komentar terbaikmu :)