Tuesday, 2 September 2014

Suatu hari, Rasulullah mengumpulkan para pembesar Quraisy dari bani Hasyim untuk mendakwahkan Islam. Setelah semua berkumpul, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam kemudian bersabda, “Wahai saudara-saudara, maukah kalian aku beri satu kalimat yang dengan kalimat itu kalian akan dapat menguasai seluruh jazirah arab?”. Abu Jahal yang juga ikut dalam pertemuan tersebut menjawab, “Jangankan satu kalimat, sepuluh kalimat pun akan aku terima”. Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alahi wasalam melanjutkan, “Ucapkanlah La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah”. 
 --------------------------------------------------------------------------------------------

Saudaraku, setiap muslim rasanya hafal dengan syahadatain atau dua kalimat syahadat. Kalimat tersebut sudah kita dapatkan sejak kita masih kecil, bahkan telah kita dengar saat masih balita sekalipun. “Asyhadualla Ilaha Illallah wa Asyhaduanna muhammd rosulullah” seperti itu kalimatnya, yang tidak terasa asing lagi di telinga setiap muslim.   

Bila kita kembali pada kisah rasulullah di atas, dan membandingkannya dengan kondisi umat Islam saat ini, tentu kekuasaan yang Rasulullah ungkapkan sangat jauh dari harapan. Jangankan jazirah arab, untuk menguasai negeri sendiri dengan syari’at Islam pun terasa sulit. Mengapa bisa seperti itu? Tentu saja apa yang di ucapkan Rasulullah adalah benar bukan, tidak ada keraguan sedikitpun. Bahkan orang-orang quraisy pernah berkata seperti ini, "Kami belum pernah mendengar engkau (Muhammad) berdusta. Kami percaya yang kau katakan". Nah, Apa lagi kita sebagai muslim yang begitu mencintai Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasalam tentu sangat meyakini betul risalah yang beliau bawa dan sampaikan. Lantas?

Masalahnya, karena umat Islam mayoritas masih belum memahami kandungan syahadat, akhirnya janji yang Allah dan rasul-Nya sampaikan sampai sekarang belum terwujud juga. Meski dalam sejarah, kegemilangan Islam senantiasa menghiasi perputaran dunia. 

Memahami Pentingnya Kandungan Syahadatain

1. Syahadat; pintu masuk Islam (al-madhkal ilal Islam) 
Ialah rukun Islam pertama, yang diucapkan dan diyakini sepenuh hati oleh seorang muslim saat melaksanakan rukun tersebut. Syahadatain menjadi pembeda antara orang kafir dengan muslim. Mereka (kaum muslimin) meyakini bahwa setiap yang ia lakukan karena syahadat-nya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga, amanah Allah yaitu menjadi khalifah fil ard (pemimpin di bumi) dan beribadah kepada Allah telah resmi menjadi tanggungjawab dan latar belakang seorang muslim sampai berbuah amalan. Lain halnya dengan kaum kafir, sebaik apapun perbuatannya, dimata Allah Subhana wa ta 'ala akan seperti debu yang diterbangkan angin. Sapu bersih, tiada nilai.

"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan (amal baik orang-orang kafir), lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan" (TQS. Al-Furqan: 23)

2. Syahadat; pokok ajaran Islam (khulashatu ta'alimil Islam)
- Ketika la ilaha illlallah sudah terucap, artinya dia harus menerima dengan rela bahwa Allah lah satu-satunya Dzat yang diibadahi dan disembah. melakukan hal yang diperintahkan dan menjauhi yang Dia larang.
- Ketika muhammad rosulullah juga terucap, artinya seseorang telah menerima dengan rela kalau nabi Muhammad adalah hamba Allah yang di utus untuk menjadi teladan dalam segala hal, baik dalam penghambaan kepada Allah (ibadah) maupun dalam aktivitas sehari-hari.
- Orang yang bersyahadat berarti tulus menghamba kepada Allah dan penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Sehingga, seluruh kehidupannya secara otomatis harus berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunah.

3. Syahadat; sistem perubahan (asasul inqilab)
Seperti itulah Islam. Bagi orang yang bersyahadat dengan sungguh-sungguh maka dia akan mengalami perubahan yang luar biasa dalam hidupnya. Siapa yang tidak tahu cerita kelam sesosok Umar Ibn Khattab sebelum ia masuk Islam dan bersyahadat, Hingga menjadi tauladan dan seorang khalifah. 

4. Syahadat; hakikat dakwah setiap rasul (haqiqatu da'watir rasul)
Tiap Rasul dan nabi yang diutus Allah kepada umatnya semenjak Nabi Adam a.s. sebenrnya membawa misi yang sama, yaitu menauhidkan Allah.

"Nuh berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya..." (TQS. Hud : 61) 

5. Syahadat; keutamaan yang besar (fadhail 'adzimah)
Banyak ganjaran dan balasan yang akan diberikan Allah kepada manusia yang sudah bersyahadat.

Begitu banyak kandungan dari syahadat yang sudah semestinya kita pahami. Maka dari itu InsyaAllah syahadat akan dibahas lebih detail lagi ^_^

WaAllahu 'alam bishowab.
 Wasalam . . . :)

(Diringkas dari buku karya Ustadz Noferiyatno berjudul ~Dahsyatnya Mentoring for teenager~ Bab. Syahadatain) 

Berikan komentar terbaikmu :)

Peradaban Muda . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates